Makassar, Inspirasimakassar.id :

Musim kemarau berkepanjangan yang melanda Indonesia, juga dirasakan warga Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dalam upaya mengatasi suhu yang panas itu, banyak warga menjadikannya sebagai ajang menambah pundi pundi rupiah. Salah satunya dengan berbisnis es teh.

Banyaknya warga yang terjun di bidang kuliner itulah, menyebabkan persaingan yang ketat, seperti yang terlihat di sekitaran kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Minuman dingin itu diperjual belikan mulai dari harga Rp4.000. Ada berbagai gerai yang menjual es teh dengan rasa yang berbeda. Mulai dari rasa melati, mawar hingga vanilla.

“Dari pintu satu sampai dua saya lihat banyak sekali gerai es teh, sebelumnya nyaris tidak ada sama sekali. Mungkin karena faktor cuaca yang panas. Worth it sih dengan harga 4.000 rupiah sudah bisa menghilangkan dahaga dan mendinginkan tenggorokan,” tutur Ita—salah seorang  mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Rabu, 11 Oktober 2023.

Meskipun jumlah penjual es teh meningkat, para penjual masih menghadapi tantangan besar dalam menjalankan bisnis mereka akibat ketersediaan air yang terbatas dan cuaca yang tidak bersahabat. (Citizen reporter, Sachel, melaporkan dari Samata)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKadis Perdagangan Dampingi Walikota Tinjau Pangkalan LPG dan Sidak Tempat Usaha
Berita berikutnyaPersiapan Pemilu 2024 Camat Tamalate Hadiri Rakor Forkopimda Pemprov Sulsel
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here