H.Jurlan Em Saho’as menyerahkan biaya transportasi

Makassar, Inspiraismakassar.com. Legislator Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso, SS,MA menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar dalam khitanan gratis. Khitanan massal bagi 100 anak keluarga dhuafa itu berlangsung di  Masjid Multazam, Taman Sudiang Indah, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Ahad, 2 Juli 2023.

 Turut hadir anggota DPD-RI  (Tamsil Linrung), Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as.

Di sela sela peninjauannya di lokasi khitanan, , H.Jurlan Em Saho’as mengemukakan, tahun 2023 ini lembaga Amil terpercaya dan amanah yang berkantor di Jalan Teduh Bersinar No 5 itu menargetkan menghitankan 1000 anak kaum dhuafa.

Menyinggung kolaborasi BAZNAS dengan DPRD Makassar, H. Jurlan Em Saho’as  menyebutkan, merupakan langkah tepat, sekaligus mewujudnyatakan peran strategis BAZNAS Kota Makassar dengan berbagai elemen.

 “Bagi BAZNAS  Kota Makassar, berkolaborasi dengan parlemen, utamanya dalam hal hal kemanusiaan dan keummatan akan terus didorong. Sunatan gratis salah satunya. Selain sunatan, BAZNAS Makassar juga memiliki berbagai program yang betul betul menyentuh  kalangan kelas bawah,” tutur.

Bagi jurnalis yang juga seniman ini,  BAZNAS Makassar terus melakukan langkah proaktif, khususnya yang bersinggungan dengan ummat, keummatan, dan ke-Indonesiaan. Bahkan, tidak henti hentinya melakukan berbagai kegiatan yangb bersinggungan secara langsung dengan kaum dhuafa.

Menurutnya, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar  yang dikemas tahun 2023 saat ini di antaranya  Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena  kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Akibatnya, keuntungan mereka dihabiskan untuk membayar utang ke rentenir.

Program penguatan ekonomi ini dapat  membangkitkan  pelaku UMKM, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh. Hanya saja, para penerima harus melalui proses asesemen.

Dalam menjalankan amanah, BAZNAS tidak  boleh main main dalam hal zakat. Baznas mengetahui betul para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf. Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat. 

Sementara itu,  Andi Hadi Ibrahim Baso mengemukakan, sebagai  wakil rakyat di DPRD Kota Makassar, dirinya setiap saat berada di tengah tengah masyarakat, termasuk anak anak yang belum dikhitan. Karenanya, pria kelahiran Ujung Pandang, 23 Juni 1982 ini memanfaatkan liburan sekolah untuk menggelar khitanan, utamanya anak anak yang berasal dari keluarga dhuafa.

 “Kehadiran dan keberadaan setiap anggota dewan di tengah  tengah masyarakat itulah, sehingga masyarakat  menaruh perhatian dan harapan besar,” urainya.

Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar  Daerah Pemilihan (Dapil) Tamalanrea dan Biringkanaya ini mengakui, khitanan kali ini mendapat respon positif berbagai lapisan masyarakat. Termasuk didalamnya BAZNAS Kota Makassar.

 “Khitanan massal di masjid ini sudah dua kali kami lakukan. Pesertanya juga banyak. Ke depan akan kami lakukan lagi bagi anak anak keluarga dhuafa,” ujar alumni SMAN 6 Makassar, D3 Ma’ahad Al Birr Unismuh Makassar, S1 UMI Makassar, dan S2 UMI Makassar.

Menyinggung biaya khitanan perorang, Andi Hadi Ibrahim Baso menjelaskan, sebenarnya sekali khitanan menggunakan sistem laser biayanya mahal, yakni hingga dua juta rupiah per anak. Sekalipun demikian, orang tua anak yang dikhitan tidak perlu membayar apa-apa, alias gratis.

“Jadi selain khitananya gratis, anak anak juga diberi sarung, dan biaya pengganti transportasi,” jelas Ketua BPU DPW PKS Sulsel, pengisi acara Cermin Hati GTV Makasar, pengisi acara Celebes TV Makassar, pengisi acara Tausiyah Pagi Hari (TAPARI) dNet TV Sulsel ini, seraya menambahkan, tenaga medis yang diturunkan benar benar berkualitas dan profesional dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya.

Di bagian lain dosen luar biasa di sejumlah perguruan tinggi (Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin 2012-2018, STMIK Dipanegara 2014-2015, STIMIK Kharisma 2015, ATIM 2016-2018, STAI Al Azhar Gowa 2008-2018, dan ATKP Makassar, 2018-2019) ini juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mengambil bagian demi suksesnya khitanan massal kali ini.

Salah seorang  yang mengaku berdomisili di Lanraki mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Andi Hadi Ibrahim Baso. Pasalnya, dia tidak dibebani pembayaran apapun.

“Tentunya, saya sebagai orang tua kami berterima kasih kepada bapak dewan kita di DPRD Makassar ini. Beliau demikian baik, dan mengerti betul akan keadaan warga di sini. Tidak ada kata lain, kecuali akan kami selalu memberikan dorongan kepada beliau untuk terus bersama masyarakat,” harapnya.

 “Masyarakat, khususnya orang tua yang mengantar anak anak khitanan di Masjid Multazam hari ini, utamanya saya sungguh bahagia. Karena saya melihat Pak Hadi ini adalah tokoh muda Makassar selalu memerhatikan warga.  Beliau sangat bersahaja.  Dan, akan kami doakan beliau tetap menyuarakan kepentingan masyarakat Kota Makassar di DPRD Makassar,” tambah warga lainnya. (din pattisahusiwa-tim media BAZNAS Kota Makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaLegislator PKS Makassar Gelar Khitanan Gratis di Sudiang
Berita berikutnyaRektor UNM Tutup Kejuaraan Tenis Antar Instansi, Tim UNM Juara 2
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here