
Makassar, Inspiraismakassar,com: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)Kota Makassar dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Makassar menggelar sunatan gratis. Sebanyak 30 anak dari keluarga dhuafa disunat menggunakan laser dari Rumah Sehat BAZNAS . Sunatan gratis ini dalam rangka 1 Abad Nahdlatul Ulama.
Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim Matammeng di lokasi sunatan gratis di Gedung KNPI Kota Makassar, Jalan AP.Pettarani, Sabtu, 18 Maret 2023 mengemukakan, lembaga Amil Zakat yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Rapoccini itu mengedepankan hubungan kerahiman dengan semua kalangan. Salah satunya lembaga yang berpangkalan di kampus.
“Kehadiran BAZNAS dibawah kepemimpinan HM.Ashar Tamanggong, bersama tiga komisioner lainnya (Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan H.Waspada Santing) saat ini terus mengibarkan gerakan senyum bagi kaum dhuafa. Salah satunya, sunatan massal gratis. Dan, hari ini, kami diajak bekerjasama dengan adik adik PMII Cabang Makassar untuk sunatan gratis bagi anak anak keluarga dhuafa di Kota Makassar,” ujarnya.

Artinya, kehadiran BAZNAS Makassar di tengah tengah kaum dhuafa untuk mengangkat mereka agar lebih baik. Semakin banyak BAZNAS membantu masyarakat kurang mampu, apalagi, dalam kegiatan sunatan massal kali ini, selain gratis, anak anak juga mendapat bingkisan sarung dan uang tunai.
Tim tenaga medis yang diturunkan BAZNAS pun dalam sunatan massal kali ini adalah mereka yang benar benar profesional. Para tenaga medis ini berasal dari Rumah Sehat BAZNAS ini yakni, dokter Nisa, dokter Nasrullah, Hamka, dan Hidayatullah. Mereka memiliki kualitas dan profesional.
Soal biaya, Ahmad Taslim Matammeng mengatakan, sekali sunat Rp1.500.000 hingga Rp2 juta per orang. Tetapi, orang tua tidak perlu membayar, karena merupakan tanggung jawab BAZNAS. Asal dana tersebut berasal donasi dari para muzakki, para ANS dan guru (SD-SMP) muslim di Kota Makassar, maupun lembaga yang dikenai kewajiban membayar zakat, atas kepemilikan harta yang telah mencapai nisab, dan haul. Nah, di antara dana tersebut kemudian oleh BAZNAS menyalurkannya dalam bentuk sunatan massal, bagi anak keluarga dhuafa.


Menyinggung kolaborasi BAZNAS Makassar dan PMII Cabang Makassar dalam sunatan gratis kali ini, Gus Taslim-sapaan akrabnya menyebutkan, merupakan langkah tepat, sekaligus mewujudnyatakan peran strategis BAZNAS Makassar dengan berbagai elemen, khususnya,yang berkaitan dengan dunia kampus, ummat, dan bidang sosial kemasyarakatan.
Di bagian lain, mantan aktivis PMII ini mengakui, PMII merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada, 17 April 1960 di Surabaya. Pendiriannya diimotori kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU). Yaitu, A. Khalid Mawardi, M. Said Budairy, M. Sobich Ubaid, Makmun Syukri, Hilman Badruddinsyah, Ismail Makki, Munsif Nakhrowi, Nuril Huda Suaidi, Laily Mansyur, Abd. Wahhab Jaelani, Hizbulloh Huda, M. Kholid Narbuko, dan Ahmad Hussein.
Prosesi kelahiran PMII menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Yakni, bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa NU mendirikan organisasi berideologi Ahlusssunnah wal Jama’ah—yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran Islam secara proporsional antara iman, Islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif.
Yang dimaksud Islam terbuka, katanya adalah, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Mengapa? Ya, karena, perbedaan adalah rahmat. “Malah, dengan perbedaan itu, kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab,” urainya.

Pernyatan senada dikemukakan H.Jurlan Em Saho’as. Wakil ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar ini menambahkan, selain sunatan gratis, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar di antaranya Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir.
Salah satu jalan meningkatkan dan mengangkat pelaku UMKM, maka BAZNAS Kota Makassar menghadirkan program tersebut. Program ini dapat membangkitkan pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh. Hanya saja, para penerima harus melalui proses asesemen. Jumlahnya, lumayan. Bantuan ini, tanpa pengembalian.
Kepala Bgaian II BAZNAS Kota Makassar, Fitriany Ramli menembahkan, pelaksanaan sunatan gratis ini sesuai surat Ketua PMII Kota Makassar No 104.PC-XXXII.Y-01.02-093.C-1.2.2023.
Fitry menambahkan selain komisioner BAZNAS juga hadir staff pelaksana masing masing, Fitriany Ramli,SE, Astin Setiawan, Nabil Salim, Syarifuddin Pattisahusiwa, Asrijal Syahruddin, Sudirman, Mawaddatan Warahma, dan Ahmad Kamsir. (din pattishausiwa)