Ashar Tamanggong (Ketua Baznas Kota Makassar)

Makassar, Inspirasimakassar, com:

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar, Ashar Tamanggong mengaku bangga kepada  Kementerian Agama (Kemenag) Kota Makassar. Pasalnya, peran serta  kantor yang dipimpin Dr.H.M.Arsyad Ambo Tuo, M.Ag ini sangat penting, terkait dengan zakat. Kemenag Makassar, bahkan, sangat terdepan sekaligus menjadi pelopor, serta barometer  bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya di ibukota Sulawesi Selatan ini.

Secara tersirat, Ashar Tamanggong menyakini, Kemenag Kota Makasssar kepingin, pengelolaan zakat, seperti yang diamanahkan dalam UU No 23 tahun 2011 dimulai dari mereka, sebelum diberlakukan kepada ASN ASN di instansi lainnya.  Itu terlihat, ketika seluruh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) bertekad mensukseskan kehadiran pengelolaan zakat terpusat di Baznas. Hal serupa juga dilakukan tujuh Kepala MTsN di Kota Daeng ini.

“Yang saya maknai, Bapak Kepala Kementerian Agama Makassar memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap pengelolaan zakat. Beliau kepingin, seluruh jajaran kementerian yang dipimpinnya mendukung upaya pemerintah menjadikan Baznas sebagai satu satunya lembaga yang diberi amanah mengelola zakat,” ujarnya, di sela sela  Sosialisasi Pengelolaan zakat lingkup Kementerian Agama Kota Makassar bagi jajaran ASN di MAN 1 dan MAN 2 bertempat di MAN 2, Selasa, 12 Oktober 2021. Sebelumnya kegiatan serupa dilakukan di MTsN1 Makassar dan diikuti ASN MIN 1 Makassar dan MTsN1 Makassar.

Di MTsN 1 (atas) dan MAN 2 Makassar (bawah)

Mengapa zakat perlu dikelola dengan baik? Di hadapan sosialisasi yang juga dihadiri tiga Wakil Ketua Baznas Kota Makassar masing masing Wakil Ketua I Bidang pengumpulan Zakat (Ahmad Taslim,S.Ag, M.Si), Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan (Drs.H.Jurlan Em Sahoas,M.Pd), termasuk para kepala sekolah lingkup Kementerian Agama Kota Makassar, serta ratusan ASN baik di MTsN 1 Makassar, maupun MAN 1 Makassar, ayah dua orang anak kelahiran Takalar 1974 ini menyebutkan, tidak lain karena, potensi zakat di Indonesia sangat luar biasa. 

“Zakat di Indonesia mencapai sekitar Rp280 triliun. Di Kota Makassar saja, zakat mencapai hingga Rp2 triliun. Makanya, harus dikelola dengan baik dan benar,” urainya.

Di bagian lain, alumni Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar ini menyebutkan, sebenarnya zakat tidak ada dampaknya, jika orang orang yang berzakat itu mengeluarkan infak dan sedakahnya langsung ke Mustahik. “Memang berzakat dan berinfak seperti itu sampai sasaran. Hanya saja, tidak tepat sasaran. Sehingga yang terjadi adalah, sekadar mementaskan kemiskinan, bukan mengentaskan kemuskinan,” jelasnya.

Dengan demikian, Baznas diamanahi UU untuk mengelola zakat.  UU ini di undangkan agar, orang yang berzakat tidak langsung bertemu dengan orang miskin, melainkan melalui petugas Amil, kemudian disalurkan  ke mustahik.

“Bantuan yang diberikan kepada orang miskin, diharapkan bisa mengangkat hidup mereka. Mereka bisa memanfaatkan bantuan ini dengan baik, sehingga suatu saat mereka tidak selalu menerima bantuan, melainkan bisa menjadi Muzakki, atau pemberi zakat kepada orang lain.

Kepala Kementerian DR.H.M.Arsyad Ambo Tuo, M.Ag menyambut baik kehadiran Baznas Kota Makassar. Menurutnya, terobosan dan niatan baik Baznas Kota Makassar tentunya tidak lain untuk memanusiawikan manusia. Karena itu, dirinya berharap, di tangan Ashar Tamanggong dan jajarannya, nantinya Baznas melakukan sosialisasi secara langsung ke sekolah sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kota Makassar, termasuk di pondok pondok pesantren.

Setelah pemaparan materi zakat oleh Kepala Kementerian Agama Kota Makassar dan Ketua Baznas Kota Makassar, dilanjutkan dengan tanya jawab yang berjalan santai. (nyong)

BAGIKAN
Berita sebelumyaAgar Jaya Wafat, Makassar Kehilangan Peletak Tata Kelola Organisasi Keolahragaan
Berita berikutnyaMasaji Kargosentra Tama, Konsolidasi Barang Ekspor
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here