
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Mengantisipasi berakhirnya pandemi Covid-19 yang diharapkan bersamaan dengan ditemukannya vaksin Corona tampaknya sudah banyak pihak dari berbagai kalangan sudah menyiapkan proyek besar yang dapat mengembalikan gairah perekonomian di berbagai sektor.
Salah satunya di sektor pariwisata dan budaya misalnya, tersebutlah proyek Kebun Raya Pantai Magota (Makassar, Gowa, Takalar) yang sudah mendapat respon serius dari bank dunia jauh sebelum pandemi Covid-19.
“Proyek ini sempat terdiam selama pandemi Corona sejak diumumkan secara resmi oleh Presiden Jokowi awal Maret lalu. Karena kondisi saat ini sudah makin kondusif maka kami sudah mempersiapkan kembali langkah langkah yang segera dilakukan begitu Pemerintah mengumumkan Pandemi Covid-19 berakhir,” ungkap Dr. Ir. H. Hasan Hasyim Karaeng Sikki kepada pers seusai melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dari berbagai kalangan lembaga kerajaan, akademisi, aktifis lembaga sosial, dan pelaku UMKM, di ruang Rektorat Universitas Cokroaminoto, Kamis (12/11/2020).
Pertemuan yang berlangsung secara kekeluargaan tersebut dimaksudkan untuk berbenah dan mengantispasi situasi Pasca Covid-19 nanti.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Rektor UCM Prof Dr Muh Asdar SE,M.Si. selaku Ketua Umum Lembaga Kerajaan SULSEL, disepakati pembentukan Tim Kerja Percepatan Kebun Raya Pantai Magota.
Beberapa kesepakatan juga telah berhasil dirumuskan dalam pertemuan yang dipimpin HM Ishak Dg. Sibali. Diantaranya, tim penyedia dan pembebasan lahan, tim penyusun MOU dengan pihak pendukung dana, dan tim publikasi dan dokumentasi.
Menurut Karaeng Sikki, Kebun Raya Pantai Magota ini mencakup sepanjang pantai Losari dari Makassar hingga pantai Galesong Takalar. Lokasinya mencapai 500 ha yang ternyata hasil survei LIPI sangat meyakinkan jika proyek ini bakal sudah direalisasikan pada tahun 2021 mendatang. Penyandang dana yang akan menggelontorkan anggaran secara hibah sudah siap dan tinggal menunggu semua pensyaratan terpenuhi.
Diakui H. Hasan Karaeng Sikki, Kebun Raya Pantai ini memiliki potensi SDA tak ada duanya di dunia. Bahkan di sana ada batu kars yang sangat menarik diteliti. (H. Jurlan)