
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama Kota Makassar Dr. KH. Kaswad Sartono, S.Ag. M.Ag. membuka resmi acara orientasi Jurnalistik anti hoax Lembaga Ta’lif Wan Nasrh Nahdlatul Ulama (LTN NU) Kota Makassar, di Hotel Grand Celino Sabtu (31/10).
Orientasi Jurnalistik yang pertama kali di laksanakan ini, di ikuti sekitar 50 kader Jurnalis NU yang terdiri utusan MWC NU dari 15 kecamatan dan utusan Lembaga, Lajnah serta Badan Otonom.
Acara ini turut dihadiri Rois Syuriah Anregurutta DR.KH.Baharuddin,HS, Sekertaris Usman Sofyan, Ketua LTNU DR.Nasruddin serta sekertaris yang juga Pimpinan Redaksi BeritaNU A.M.Thahir Rahman, S.Sos,MH.
Ketua Tanfidziah Kiai Kaswad Sartono dalam sambutan mengatakan, PC NU sebagai Ormas Islam terbesar memandang kegiatan orientasi jurnalistik ini sangat strategis, dimana jurnalistik memegang peran penting dalam menyebarkan informasi, terutama di tengah maraknya gempuran berita hoax terkait dengan pandemi Covid-19.

KH. Kaswad meyakini bahwa kader-kader NU yang terlibat di dunia Jurnalistik tidak terjebak dalam menulis menyebarkan berita fitnah.
Mengapresiasi tema kegiatan yang dipilih panitia “Menulis NU, NU Mendunia” Kiai Kaswad sangat mengapresiasi. Dia menilai sangat menarik dan sangat tepat. Bahkan menurutnya, bila kader Jurnalis NU menulis, NU tidak hanya mendunia tetapi NU bahkan mengakhirat, dimana setiap tulisannya, akan menjadi ibadah dan bernilai amal dan pahala di sisi Allah SWT.
Kadis Komimfo Kota Makassar Dr.Ismail Hajiali mewakili Pejabat Walikota Makassar saat sambutannya mengakui sangat mengapresiasi dan berharap agar peserta yang merupakan calon jurnalis kelak dapat menjadi jurnalis yang profesional.
Dia juga mengingatkan hendaknya Kode Etik Jurnalistik dapat menjadi pegangan dan tanggungjawab sehingga jurnalis dapat terhindar dari pelanggaran hukum dan berita yang diekspos tidak memunculkan dampak negatif.
Sebagai narasumber dalam kegiatan ini penyelenggara menghadirkan DR. Hasrullah, akademisi Unhas dengan membawakan materi “Mengidentifikasi informasi hoax di era digital” dan Eddy Thamrin tampil dengan materi tehnik menulis berita dan literasi buku. (H. Jurlan)