Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com   :

Jalan lingkat timur Pulau Selayar dari Pamatata, Tanaera, Langsangereng, Balara, Ngapa Lohe, Tola, Ngapa Loka, Komba hingga ke Pattumbukang yang panjangnya mencapai 87 km dan dirintis di era kepemimpinan HM Akib Patta sebagai Bupati Selayar (1994 – 2004), sepanjang 44,10 km di antaranya kini telah beralih status dari jalan kabupaten ke jalan propinsi.

Pengalihan status ini dilakukan sejak tahun 2018, berawal dari Tanabau Desa Bontotangnga Kecamatan Bontosikuyu sampai Pelabuhan Ferry Pattumbukang di Desa Lowa Kecamatan Bontosikuyu. Hingga dua tahun terakhir (2019 – 2020) ruas jalan propinsi lingkar selatan Pulau Selayar ini sudah menelan anggaran senilai kurang lebih Rp 40 miliar dengan panjang 5 km.   

 Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kepulauan Selayar, Muh Yunan Karaeng Tompobulu, ST yang dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (13/10/20) mengungkapkan, kehadiran Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr selama tiga hari di Selayar telah memberikan angin segar bagi pembangunan sarana dan prasarana jalan di Bumi Tanadoang.

Bahkan dalam kunjungan kerjanya beliau menegaskan bahwa jalan pada ruas Barangbarang – Pattumbukang harus menjadi standar lebar jalan propinsi di Selayar. Demikian pula dari Tanabau – Lalemang – Ngapa Loka, Jammeng hingga Pattumbukang akan memiliki lebar 11 meter sudah termasuk bahu jalan dan drainase.

Gubernur Sulsel saat meninjau jalan propinsi dari Barangbarang ke Pelabuhan Ferry Pattumbukang

 Untuk memacu percepatan pembangunan jalan propinsi di Kabupaten Selayar, Gubernur Sulsel pada tahun 2019 telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 18 miliar untuk pelebaran dan perluasan jalan dari Tanabau ke Lembang Jaya di Desa Patilereng sepaanjang 1,3 km. Sedangkan tahun 2020 ini kembali digelontorkan dana senilai Rp 20 miliar untuk melanjutkan dari Lembang Jaya ke Lalemang sepanjang 3,7 km.

“Tahun anggaran 2021, Pemda Kepulauan Selayar kembali mengusul 10 km dengan total dana sebesar Rp 50 miliar. Namun oleh Gubernur Prof Nurdin Abdullah sudah mengiyakan untuk 5 km tetapi jika anggaran memungkinkan lebih dari itu, Pemprop akan melakukan penambahan,” katanya.

 Perlu diperjelas, lanjut Yunan bahwa jalan lingkar timur bagian utara tengah yang berawal dari Pamatata, Tanaera, Langsangereng, Tola hingga Ngapa Loka masih berstatus jalan kabupaten. Artinya belum dilakukan penyerahan kepada Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Olehnya itu Pemda Kepulauan Selayar telah mengajukan usulan kepada Pemprop untuk bantuan keuangan pembukaan akses dari Ngapa Loka, Saa, Balara, Langsangereng ke ujung utara di Pamatata dengan total anggaran senilai Rp 112 miliar di tahun 2021.

 Jika saja anggaran pengadaan kapal ferry yang totalnya mencapai Rp 35 miliar dari Pemprop telah direalisasikan pada tahun 2019 lalu, usulan pembukaan akses jalan lingkar timur Pulau Selayar juga akan ikut terealisasi yang nominalnya mencapai Rp 50 miliar. Namun karena pengadaan kapal ferry yang akan berkoerasi dilintas Pattumbukang, Kayuadi, Jampea, Bonerate dan Kalao Toa itu dilakukan pada tahun 2020 ini sehingga usulan anggaran pembukaan akses dari Pamatata ke Ngapa Loka baru akan direalisasikan tahun depan sebesar Rp 50 miliar.

Gubernur Sulsel bersama Pjs Bupati Kepulauan Selayar

Selain itu, dengan akan dilakukannya penambahan panjang landasan pacu Bandar Udara H Aroeppala Padang maka akses jalan dari Tanabau menuju Padang kembali akan ditutup. Dan akan dilakukan pemindahan akses dari Suburu Desa Bontotangnga menuju Padang di Desa Bontosunggu. Adapun penambahan landasan pacu yang tadinya hanya 1.900 meter menjadi 2.500 meter. Sehingga nantinya pesawat yang berbadan besar sudah bisa mendarat di Bandara Padang.” papar Yunan Krg Tompobulu.   

      Informasi yang diperoleh dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kepulauan Selayar menyebutkan, tahun 2021, Pemda Kepulauan Selayar telah mengusulkan anggaran senilai Rp 112 miliar untuk pembukaan akses jalan dilingkar timur utara tengah dengan panjang jalan 48,6 km dan lebar 11 meter.

Meskipun total panjang jalan lingkar timur utara tengah dari Pamatata ke Ngapa Loka mencapai 51,09 km akan tetapi yang diusulkan hanya 48,6 km sebab sebagian diantaranya sudah mendapatkan anggaran pada tahun sebelumnya. ( M. Daeng Siudjung Nyulle)

BAGIKAN
Berita sebelumyaIAS : Parpol dan Akar Rumput Solid Menangkan DILAN
Berita berikutnyaPositif Corona, Bappeda, BKPSDM,dan Dinas Pendidikan Makassar Ditutup
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here