Kamis, Januari 1, 2026
Google search engine
BerandaBeritaBanjir, warga Malbar Terpaksa di Makamkan di Toraja

Banjir, warga Malbar Terpaksa di Makamkan di Toraja

Malangke barat, Inspirasimakassar.com:

Lantaran Banjir tak Kunjung surut, Warga Kec Malangke Barat, Durian atau nenek vani yang kebetulan Suku Toraja, terpaksa dimakamkan di Tana Toraja. Hal itu dilakukan karena areal pekuburan juga masih terendam Banjir.
Ketua Ikatan Kekuarga Toraja (IKAT) Kab Luwu Utara, Ir Martna Simon M Si yang hadir Dalam Prosesi Ibadah Pelepasan Almarhum mengaku sedih melihat kondisi warga Malangke barat Khususnya Dusun Langdongdou Desa Wara, dimana Nenek Vani yang juga ibu dari Pdt Sanover M Th terpaksa makamkan di Tana Toraja.

” Desa Wara Malangke Barat masih Banjir, tidak ada tempat penguburan, makanya warga yang meninggal dimakankan di tempat lain, seperti Nenek Vani harus kami bawa ke Tana Toraja,” Ujar Martina Simon, Kamis, 17 September 2020.

Menurut Sekertaris Dinas Tenaga Kerja Luwu Utara ini, warga disana sangat menderitaKehidupan mereka mulai tak menentu, pikiran jadi bingung . Apalagi kehilanga keluarga yang Mereka cintai.” Maka lengkaplah pederitaan, ditempat lain orang bisa makan dua tiga kali, namun keluarga kita saudara kita di desa Wara Kec. Malangke Barat dan sekitarnya memilukan, ” Ujar Martina.

Akses jalan Disana terputus karna banjir, persawahan musnah sudah disapuh banjir, Fasilitas Umum seperti rumah ibadah bisa di pakai ibadah, bahkan ada dua rumah anggota gereja Toraja di hempas air dan Hampir terhanyut tapi mereka masih bertahan di dalam rumah mereka pada hal itu membahayakan.

Masyarakat Menanam padi Tapi habis disapu Banjir begitu juga tanaman lainnya. ” tapi apalah daya tak ada orang yang bisa melawan kehendak Allah tinggal memandangi peristiwa yang terjadi, warga hanya berharap hairnya cepat surut, sudah 9 bulan mereka berteman dengan banjir,” Tuturnya.

Namun demikian lanjut Martina, Bencana Banjir yang terjadi di daerah kita satupun yang bisa mencegahnya termasuk siapa pun pemimpinnya, tidak ada yang mampu melawan apa yang sudah Tuhan kendalikan untuk terjadi. Itu tandanya kekuatan manusia selalu memiliki batas, selalu ada hal hal yg terjadi di luar kendali. Demikian pula dengan tekanan tekanan hidup yg terjadi , tak ada manusia yang bisa mengatasinya.

” Akan selalu ada keluh kesah , rasa putus asa, bahkan memutuskan untuk menyerah. Hanya Tuhan yang mampu mengubah keadaan menjadi jauh lebih baik” Pungkasnya.(mah)

Din Pattisahusiwa
Din Pattisahusiwahttps://inspirasimakassar.id
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments