Makassar, Inspirasimakassar.com:

Hasil survei Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, di tengah situasi pandemi COVID-19, masyarakat cenderung tidak terlalu optimis terhadap kondisi perekonomian daerah saat ini. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang sebesar 72,4; di bawah batas indeks optimis 100 dan terendah dalam 12 tahun terakhir.

Lapangan kerja menjadi faktor utama penyebab menurunnya tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Tercatat indeks ketersediaan lapangan kerja pada Mei 2020 mencapai 13,0, jauh dibawah batas indeks optimis (100). Kondisi penghasilan saat ini turut menurunkan optimisme konsumen, ditunjukkan oleh indeks penghasilan konsumen saat ini yang sebesar 27,5. Dari sisi pengeluaran, konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama masyarakat juga berada di bawah batas optimis dengan indeks 71.

Bambang Kusmiarsoh menjelaskan, meski berpandangan tidak terlalu optimis terhadap kondisi ekonomi saat ini, namun masyarakat meyakini bahwa kondisi ekonomi 6 (enam) bulan ke depan akan lebih baik dibandingkan saat ini, baik dari sisi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, maupun kegiatan usaha.

Bambang menambahkan, Indeks ekspektasi penghasilan mencapai 116, sementara indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan indeks ekspektasi kegiatan usaha masing-masing sebesar 104 dan 103. Pandangan positif tersebut terbentuk seiring dengan keyakinan masyarakat terhadap penghasilan yang kembali normal dan pelaksanaan kegiatan atau proyek swasta dan pemerintah setelah sebelumnya tertunda akibat penyebaran COVID-19.

BAGIKAN
Berita sebelumyaTeken MoU, MUI-BNPB akan Libatkan Ulama Edukasi New Normal
Berita berikutnyaProf Jasruddin Berharap Universitas Atmajaya Makassar Bangkit Kembali
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here