
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Penyebaran pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengakibatkan banyak peserta didik harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah, baik melalui sarana dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Namun, tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan mengakses platform pembelajaran daring secara optimal. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program “Belajar dari Rumah” di televisi.
Mendikbud Nadiem Makarim telah menggandeng televisi menginisiasi program ” Belajar dari Rumah”. Program ini merupakan bentuk dan upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan di masa darurat Covid-19. Program ini, membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis.
Sekalipun demikian, program Nadiem Makarim itu menjadi langkah mundur bagi system pembalajaran di Indonesia. Setidaknya, pembelajaran melalui televisi merupakan program pembelajaran seperti di tahun 1970-an.
Setidaknya, demikian Rektor II Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Dr.Mas’ud Muhammadiyah, M.Si, di era disrupsi, atau fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya ini harusnya siswa Indonesia sudah disodori sistem pembelajaran yang lebih maju. Yakni, pemanfaatan teknologi informasi seperti internet dengan berbagai fasilitas belajaranya.
Mas’ud Muhammadiyah bahkan menyayangkan, menteri yang dasarnya dari era teknologi informasi, justru berpikir kembali ke system pembelajaran lama.
“Bagi kami, langkah ini mematikan kreativitas guru yang sudah mengajar lewat system pebelajaran berbasis teknologi informasi, seperti google classroom—(ruang kelas Googleadalah suatu serambi pembelajaran campuran yang diperuntukkan terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam membuat, membagikan dan menggolong-golongkan setiap penugasan tanpa kertas) ,” urai mantan wartawan harian Pedoman Rakyat Makassar ini.
Bahkan, Doktor lulusan Universtas Negeri Makassar (UNM) ini melihat, program Nadiem Makarim menjadikan siswa yang sudah mulai akrab dengan pembelajaran berbasis teknologi infomasi, harus kembali lagi ke zaman pendidik yang pernah dilakukan oleh kakek atau nenek dulu.
Seperti diketahui, Program Belajar dari Rumah di televisi, merupakan respons Kemendikbud terhadap masukan Komisi X DPR RI pada Rapat Kerja tanggal 27 Maret 2020.
Program ini mulai tayang di televisi Senin, 13 April 2020 dimulai pada pukul 08.00 pagi. Berjalan 3 bulan ke depan Program ini direncanakan dapat terselenggara setidaknya selama 3 bulan ke depan.
Konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik. Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program ini bersama dengan lembaga nonpemerintah. (din)