Foto.Altho Pelupessy

Saparua Timur, Inspirasimakassar.com:

Lazimnya pada malam takbiran, umat Islam tumpah ruah ke jalan. Mereka menyambut malam suka cita itu, setelah sebulan penuh berpuasa. Terdengar kalimat tauhid, lantaran merupakan salah satu amalan menghidupkan hari raya, sekaligus penyempurna Ramadan.

Di Negeri Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah misalnya. Anak-anak, hingga dewasa mulai berkumpul sekitaran pukul 21.00 WIT, Selasa, 4 Juni 2019, malam ini. Hadir Camat Saparua Timur (Drs.Halid Pattisahusiwa), Raja Negeri Siri Sori Islam (Drs.H.Eddy Pattisahusiwa), sejumlah tokoh masyarakat Siri Sori Islam diantaranya Dr.H.Djar Wattiheluw,SH,MH, petugas kepolisian dan tentara.

Mereka menyambut malam takbiran ini dengan lafalan-lafalan yang mengandung nilai-nilai keistimewaan, lantaran termasuk salah satu bacaan dzikir. Dengan begitu, ketika melantunkan takbir, seseorang sudah berdzikir kepada Allah.

Keikutsertaan anak-anak muda, laki-laki-perempuan dalam malam takbiran menjelang Idul Fitri, Rabu, 5 Juni 2019 besok, karena dalam diri mereka telah tertanam, “Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat sedang mengalami kematian”–seperti tersirat dalam salah satu hadist.

Di sisi lain, anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan. Sabda Rasulullah SAW “Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya, karena hal itu dapat melebur dosa-dosa.”

Makanya, sekalipun diselingi hujan, namun semangat mempertaruhkan identitas ke-Esa-an dan kemaha-besaran Sang Khalik dari anak-anak muda Sir Sori Islam terus menggelora.

Dilengkapi obor dan rebana, mereka mengelilingi kampung asal Said Perintah–tokoh sentral dalam sejarah perang Pattimura 1817 itu, sambil mengumandangan kalimat Allahu Akbar-Allaahu Akbar-Allaahu Akbar. Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar. Allaahu Akbar wa Lillaahil-Hamd.
Kalimat tauhid itu mengandung arti, Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Foto : Anhy Pelupessy

Takbiran yang lebih panjang dan lengkap. “Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar wa lillaahilhamd.allaahu akbar kabiiraw wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahibukrataw wa ashiilaa. laa ilaaha illallaahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun. laa ilaaha illallaahu wahdahu shadaqa wa’dahu wa nashara abdahu wa a’azza jundahu wa hazamalahzaaba wahdah. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

Artinya: “Allah maha besar allah maha besar allah maha besar. tidak ada tuhan melainkan allah, dan allah maha besar, allah maha besar dan segala puji bagi allah. allah maha besar dan aku mengagungkan allah dengan besar-besar keagungan. dan segala puji bagi allah dan kami memuji allah sebanyak-banyaknya. maha suci allah pada pagi dan petang, tidak ada tuhan melainkan allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang kafir membenci. tidak ada tuhan melainkan allah sendirinya, benar janjinya, dan dia menolong hambanya, dan dia mengusir musuh nabinya dengan sendirinya, tidak ada tuhan melainkan allah, allah maha besar allah maha besar dan baginya segala puji.”

Foto : Altho Pelupessy

Setelah mengelilingi negeri, takbiran berakhir di depan masjid megah Baiturrahman.

Seperti diketahui, dalam tradisi Siri Sori Islam, menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri, raja dijemput secara adat oleh dua orang di rumah raja. Setelah tiba di masjid, raja kemudian dijemput pula oleh imam dan hakim syariah. Raja berjalan diatas kain putih yang dibentangkan hingga mimbar. Setelah raja berada diposisi di sebelah kiri mimbar, tak seberapa lama pelaksanaan shalat Idul Fitri di mulai. (Alhto pelupessy dan Ani Fattana melaporkan dari negeri Siri Sori Islam, Saparua Timur)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDR.Musdalifa Digadang Maju di Pilkada Bulukumba
Berita berikutnyaDandim Minta Sinergitas TNI – Polri Dipertahankan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here