Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com:

Memasuki Ramadhan 1440 H, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengendalian dan stabilitas harga sembilan bahan pokok. Tujuannya, untuk melakukan pemantauan jelang Ramadhan hingga lebaran pada 1 Syawal 1440 H mendatang.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kepulauan Selayar, Drs Hizbullah Kamaruddin mengemukakan, Satgas akan melakukan pemeriksaan barang disejumlah pasar, toko dan gudang milik pengusaha termasuk barang yang sudah kadaluarsa, barang yang tidak sesuai ukuran dan takaran dengan melibatkan bidang kemetereologiaan.
Disisi lain, tim ini juga akan memantau kelangkaan barang dan ketersediaan atau stok barang serta menjaga stabilitas harga. Demikian dikemukakan saat Jumpa Pers diruang rapat pimpinan Kantor Bupati Selayar kemarin, Selasa 7 Mei 2019.
Hasil pemantauan di Pasar Baru Bonea dan Pasar TPI Bonehalang Benteng lanjutnya, termasuk dibeberapa toko dan gudang untuk stok barang khususnya sembilan bahan pokok dinilai masih mencukupi hingga satu setengah bulan kedepan. Dan bagi toko yang dikhawatirkan tidak mencukupi stoknya agar segera mendatangkan mumpun cuaca saat ini masih bersahabat. Selain itu juga diharapkan tidak terjadi penimbunan barang-barang disejumlah toko termasuk penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) baik di APMS dan pengecer.
Jika masyarakat menemukan adanya keraguan mengenai volume alat ukur takar dan timbangan sebaiknya dapat melaporkan ke Dinas Perindag untuk dilakukan tera ulang dengan melibatkan kemetereologian sebagai alat perlindungan konsumen.
Penggunaan alat metereologi yang tadinya merupakan kewenangan pemerintah provinsi saat ini sudah dilimpahkan ke pemerintah kabupaten. Selain itu Pemerintah Pusat juga telah memberikan anggaran pengadaan alat ini sebesar Rp 700 juta lebih. Untuk Sumber Daya Manusia (SDM) penera juga sudah dilatih selama 6 bulan sehingga diharapkan ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.
Jika selama ini Pemda cuma bisa menera satu kali dalam satu tahun maka dengan adanya alat ini dan pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah kita sudah bisa menera setiap saat sesuai permintaan konsumen.” ujar Hizbullah disela-sela jumpa pers.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kepulauan Selayar juga mengungkap jika tahun 2020 Selayar akan memiliki gedung metereologi dan kendaraan operasional laut dan darat tersendiri sebagai daerah yang sebagian wilayahnya adalah pulau-pulau.
Namun yang hampir dipastikan kendaraan operasional laut di 5 wilayah kecamatan pulau yang dianggap rawan penyimpangan dan pembodohan terhadap masyarakat dianggap alat timbang ukur ini sangat penting khususnya BBM yang tidak pernah ditahu secara pasti, cukup atau tidak sebab selama ini tidak pernah ditera.” imbuhnya.
Untuk bidang koperasi di Selayar ada 191 koperasi yang berbadan hukum. Hanya dalam perjalanannya banyak koperasi yang dicabut BHnya. Bahkan dalam tiga tahun terakhir dari total 191 tersisa 131 koperasi yang dianggap aktif. Dan bahkan data terakhir yang dianggap sehat dari segi administrasi dannpembukuannya tinggal tercatat 39 koperasi. Padahal semestinya koperasi sangat dibutuhkan didesa sejalan menurun drastisnya sejumlah komoditi unggulan didaerah ini.” kunci Hizbullah. (M. Daeng Siudjung Nyulle)