
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Walikota Makassar, Munafri Arifuddin merupakan salah satu kepala daerah penerima BAZNAS Award 2025 dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Penghargaan tertinggi kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia ini akan diserahkan Ketua BAZNAS-RI, Prof.Dr.KH.Noor Achmad, M.A di Hotel Mercure Ancol, Kamis, 28 Agustus 2025 pagi.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, Dr.H.M.Ashar Tamanggong, Senin, 25 Agustus, pagi ini mengemukakan, penghargaan kepada Walikota Makassar, Munafri Arifuddin merupakan bukti akan perhatian demikian besar kepada gerakan zakat di Kota Makassar.
“Sebenarnya, kami di BAZNAS Kota Makassar ini sudah tidak kaget saat menerima surat bernomor T/6863/DIPK-DKPN/KETUA/KD.02.05/VIII/2025 bersifat terbatas tersebut dari BAZNAS RI yang intinya memberikan penghargaan kepada Bapak Walikota Makasar. Sebab, sejak memimpin Kota Makassar, pada Februari 2025 lalu, Bapak Munafri Arifuddin (Walikota Makassar) bukan saja memberikan perhatian begitu besar, melainkan selalu melibatkan BAZNAS Makassar, utamanya berhubungan dengan program yang bersentuhan dengan ummat dan keummatan, khususnya mustahik, atau kaum dhuafa,” jelas HM.Ashar Tamanggong.
Menurutnya, penghargaan bergengsi level nasional dalam kategori “Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia” kepada Walikota Makassar, tidak sekadar pengakuan formal semata, melainkan cerminan dari dedikasi, inovasi, dan komitmen nyata pemerintah kota (Pemkot) Makassar dalam memperkuat peran zakat sebagai instrumen vital pengentasan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan.
Di sisi lain, penghargaan BAZNAS Award menjadi bukti nyata keberhasilan visi kepemimpinan Walikota Makassar yang menempatkan aspek sosial-keagamaan dalam salah satu agenda prioritas pembangunan kota.
Di bagian lain, Doktor lulusan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu mengaku, selama masa kepemimpinannya, Walikota Munafri Arifuddin, bersama Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham, diakui telah melahirkan berbagai strategi kebijakan dan inisiatif progresif yang secara signifikan mendukung pemberdayaan ekosistem zakat di Makassar.
“Zakat itu MULIA, MULIA Muzakkinya, MULIA Mustahiknya,” tutup ATM—sapaan akrab da’i kondang ini. (din pattisahusiwa/tim media baznas makassar).