
Makassar, Inspirasimakassar,id:
Cahaya yang dipancarkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar adalah cahaya kemanusiaan. Banyak keluarga yang hidup dalam ‘kegelapan’, kesulitan pangan, papan, dan sandang diterangi lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5 , Kecamatan Rappocini ini.
Pasalnya, para mustahik itu adalah jiwa-jiwa yang terperangkap dalam lingkaran tanpa henti. Mereka seolah terpinggirkan, dan hampir kehilangan harapan. Lembaga amil yang dipimpin HM.Ashar Tamanggong bersama empat wakil ketua masing-masing Ahmad Taslim, Syaharuddin Mayang, Waspada Santing, dan Jurlan Em Saho’as pun seakan menjadi lentera, menyorotkan sinarnya langsung ke arah salah satu seperti tertera dalam delapan asnap penerima zakat,infak,dan sedekah, atau ZIS. Bantuan pangan, perbaikan gizi, akses kesehatan, hingga rekonstruksi rumah layak huni adalah kilauan cahaya yang meringankan duka mereka.
Itulah sebabnya, mengapa, disaat penarikan 14 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang telah menyelesaikan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di BAZNAS KOta Makassar merasakan haru bercampur bangga ‘pecah’ di ruangan Ketua BAZNAS Kota Makassar. Rasa haru itu, bukan semata-mata karena perpisahan , melainkan karena perayaan atas selesainya sebuah babak penting yang dilakoni ke-14 peserta KKP Unismuh Makassar, Senin, 8 September 2025, petang tadi.
Nurhaqika Muis yang bertindak sebagai koordinator KKP Unismuh Makassar mewakili rekan rekannya mengatakan, KKP merupakan jembatan emas yang menghubungkan dunia akademik dengan kenyataan profesional.
Baginya, ber-KKP di BAZNAS Makassar juga merupakan sebuah kesempatan langka. Pasalnya, dirinya dan 13 rekannya tidak hanya berpikir pada angka-angka laporan atau strategi distribusi dan pendayagunaan para mustahik, melainkan bertransformasi menjadi bagian dari roda penggerak kebaikan, mengelola amanah umat, dan mendistribusikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan , seperti tersirat dalam delapan asnap .
Nurhaqikah Muis menambahkan, dengan berakhirnya KKP di BAZNAS Makassar tidak kemudian terputus sudah merevolusi lengan lembaga amil terpercaya itu, melainkan menjadi babak an baru yang dilalui mahasiswa hebat Unismuh .
Pengalaman di BAZNAS Makassar justru akan terus dijadikan lentera yang memandu langkah-langkah, sekaligus mengingatkan bahwa di balik setiap transaksi ekonomi, tentunya ada tanggung jawab sosial yang tak boleh diabaikan.
Sebab, dirinya dan rekan rekannya telah terlibat dalam proses penilaian mustahik, merasakan desah nafas mereka yang berjuang sendiri hanya untuk menyambung hidup. Mereka ikut menyebarkan amanah umat, melihat senyum tulus yang tak bernilai harganya.
‘Meski hanya dua bulan di BAZNAS Makassar ini, namun begitu berkesan. Kami selain dapat menerapkan teori yang diperoleh di kampus, juga dapat menambah ilmu baru. Oleh karena itu, mewakili teman teman, kami mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada seluruh jajaran BAZNAS, baik para pimpinan, maupun staf pelaksana. Kami banyak dibimbing, kami dapat melihat langsung kondisi para mustahik yang membutuhkan bantuan di lapangan. Kami tertarik dengan kerja kerja BAZNAS Makassar,” tutup Nurhaqikah Muis, seraya menghela tarikan nafas kesedihan.
Ketua BAZNAS Makassar, HM.Ashar Tamanggong, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi yang diberikan mahasiswa selama dua bulan ber-KKP di lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar No 5, Kecamatan Rappocini tersebut.
“Meski hanya dua bulan mahasiswa Unismuh ber-KKP di BAZNAS Makassar ini, namun begitu berarti. Malah, para mahasiswa ini membawa energi segar dan perspektif baru,” ujarnya.
HM.Ashar Tamanggong mengemukakan, apa yang telah diperoleh mahasiswa KKP Unismuh Makassar di BAZNAS agar dapat diterjemahkan kembali kapada muzzaki dan mustahik di tengah tengah kaum muslimin, bukan saja di Makassar, melainkan di daerah asal masing-masing mahasiswa.
Menurut ATM—sapaan akrab da’i kondang yang juga Doktor asal Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, berbagai pengalaman yang diperoleh di BAZNAS Makassar tidak sekadar menjadi bekal sejarawan , utamanya dalam penyelesaian studi semata, tetapi juga menumbuhkan jiwa sosial dan kepedulian terhadap sesam kaum muslimin, terutama para mustahik yang betul betul membutuhhkan uluran tangan .
Sebelum berakhir Segalanya, ATM mengakui, mahasiswa KKP Unismuh Makassar adalah generasi ekonom masa depan yang telah merasakan langsung bagaimana ilmu dapat bersinergi dengan amal, bagaimana profesionalisme dapat beriringan melalui pelayanan sosial.
“Kami berharap, kelak, salah satu peserta KKP Unismuh di BAZNAS Makassar kali ini diharapkan akan muncul sebagai pemimpin-pemimpin yang mampu menggabungkan kecerdasan intelektual dengan kepekaan nurani, menciptakan inovasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga membawa manfaat bagi umat dan keummatan di manapun mereka berada,” tutup mantan Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Kota Makassar itu.
Sementara itu, dua dosen pembimbing masing-masing, Dr.Syahidah Rahman, dan M.Yusuf K,SE,ME sama sama menyampaikan terima kasih kepada jajaran BAZNAS Makassar yang telah membimbing peserta KKP Unismuh.
Dr.Syahidah Rahman menambahkan, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar sendiri, anak didiknya ber- KKP di B AZNAS Makassar adalah wujud nyata dari komitmen universitas untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki integritas moral dan kepekaan sosial yang sejalan dengan nilai-nilai ke- Muhammadiyah -an .
Artinya, pengalaman ber-KKP di BAZNAS Makassar tentunya menjadi fondasi yang kuat bagi mahasiswa untuk menjadi ekonom atau profesional bisnis yang bertanggung jawab, sekaligus dapat mengintegrasikan aspek keuntungan dan tujuan mulia.
“Dua bulan di BAZNAS Makassar ini, mahasiswa telah melihat langsung bagaimana teori-teori ekonomi yang mahasiswa pelajari di bangku kuliah, bersentuhan langsung dengan denyut nadi masyarakat. Mahasiswa menyaksikan bagaimana instrumen mulia seperti zakat, infaq, dan sedekah bukan sekadar angka di laporan keuangan, melainkan menjadi jembatan harapan bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Dr.Syahidah Rahman. (din pattisahusiwa/tim media baznas makassar).