Makassar, Inspirasimakassar.com:

Walikota Makassar

Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kebudayaan Makassar mencanangkan Hari Kebudayaan Kota Makassar,1 April mendatang.
Setelah pencanangan tersebut, selama bulan April atau bulan kebudayaan, berbagai pertunjukan budaya akan hadir di Kota Makassar.

Selain pencanangan hari budaya, beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain parade budaya, Legacy at The Museum, FGD, malam festival budaya, dan festival budaya kuliner.

Pemkot Makassar mengawasi dan memonitor proses persiapan ini dalam rapat persiapan teknis yang digelar di ruang rapat Sipakatau Balaikota Makassar, Kamis, 28 Maret 2019.

Mohammad Ramdhan Pomanto yang tak lain Walikota Makassar mengemukakan, konsep pencanangan Hari Kebudayaan ini akan memberikan satu pembelajaran penting akan makna kebudayaan itu sendiri.

“Karena tanpa kebudayaan, itu ibarat padang pasir tanpa tanaman. Begitupun orang yang tidak punya budaya, tidak punya sopan santun. Orang yang tidak punya identitas. Maka Hari Kebudayaan Kota Makassar menjadi sangat penting,” papar Moh Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny.

Menurutnya, hingga saat ini, setidaknya terdapat tiga tantangan besar yang harus dijawab menyangkut kebudayaan. Hal itu adalah apakah budaya dipahami oleh generasi muda, apakah budaya menjadi pemersatu, dan apakah budaya menjadi identitas.

“Maka Hari Kebudayaan sangat penting yaitu pertama, bagaimana dalam sistem edukasi kita, pengenalan budaya secara lebih menarik, lebih milenial. Kedua, kita ingin memberikan sebuah showcase dan timeline tentang budaya nusantara, budaya Indonesia dan budaya kita masa lalu dan hari ini,” ujarnya.

Kadis Kebudayaan

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Sittiara Kinnang mengatakan, saat ini segala persiapan telah dilakukan, dan para peserta yang akan terlibat bulan kebudayaan juga telah mendaftarkan diri.

“Kita sudah persiapan, terkait acara pencanangan sudah sekitar 80 persen. Untuk parade budaya, peserta juga sudah latihan, termasuk etnis-etnis yang akan berpartisipasi sudah mendaftar,” kata Sittiara, Rabu, 27 Maret 2019.

Menurutnya, saat hari pencanangan atau tanggal 1 April, Pemerintah Kota Makassar telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh instansi untuk berpartisipasi dengan cara mengenakan pakaian adat.

“Tanggal 1 kita pencanangan, seluruh lembaga pemerintah dan swasta, pusat perbelanjaan, perhotelan dan seluruh elemen masyarakat, kita himbau untuk berpakaian adat, apalagi unit pelayanan. Terserah mau pakaian adat apa, ini bukan sekadar adat Sulsel, tapi juga semua etnis yang telah lama bermukim di Makassar,” ujarnya, seraya menambahkan, di sekolah, guru-guru dan siswa juga akan memakai pakaian adat, serta membawa makanan-makanan tradisional untuk dikonsumsi bersama.

“Di sekolah nanti pakai adat Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, Toraja, dan kita harapkan hari itu pelajaran terkait sejarah dan budaya Sulsel. Kami himbau juga agar ada makann tradisional di sekolah, supaya mereka tahu apa yang menjadi budaya kita,” urai Ira–sapaan Sitiara.(bs)

BAGIKAN
Berita sebelumyaGubernur Sulsel Abaikan Rekomendasi Dewan
Berita berikutnya1 April Walikota Makassar Wajibkan ASN Kenakan Pakaian Adat
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here